PROFIL TKIT BUAH HATI
Latar Belakang Latar Belakang Berdirinya sekolah TKIT Buah Hati
Pendidikan adalah proses pemberdayaan manusia untuk membangun suatu peradaban yang bermuara pada terwujudnya suatu tatanan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu, pendidikan berarti merupakan suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai makhluk beriman, berfikir dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya. Membangun sekolah berkualitas berarti menyelenggarakan proses pendidikan yang membentuk kepribadian peserta didik agar sesuai dengan fitrahnya.
Anak usia dini adalah anak yang berada dalam rentang usia 0 sampai 8tahun. Pada usia ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan (IQ, EQ, SQ) tumbuh dan berkembang sanga tcepat. Pada masa inisering disebut pula dengan masa emas perkembangan anak.Usia keemasan (Golden Age) merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitive untuk menerima berbagai upaya pengembangan. Sehingga anak butuh bimbingan danpendekatan pembelajaran yang tepat.
Kita semua tidak akan rela anak-anak kita sebagai amanah dari Allah terbawa arus yang akan menjauhkan dari Tuhan mereka. Oleh karenanya anak-anak dan remaja sebagai tumpuan harapan harus kita bekali dan diarahkan sehingga memiliki pribadi-pribadi yang tangguh dengan prinsip-prinsip akhlak dan moral Islam. Di samping mencerdaskan mereka dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Harapan kita anak-anak memiliki aqidah yang kuat, akhlak Islami yang mulia, ilmu yang luas dan jasadiyah yang kuat. Gagasan awal yang mendasari lahirnya sekolah ini adalah rasa bertanggung jawab, keprihatinan serta kepedulian terhadap peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak usia sekolah. Adanya tuntutan persaingan global yang akan dihadapi oleh anak-anak pada masa mendatang. Sehingga dirasakan perlu untuk turut berpartisipasi membangun dan mengembangkan sekolah yang efektif dan bermutu.Yayasan Buah Hati Harapan Umat Jakarta mengawalinya dengan pendirian sebuah sekolah pra sekolah yaitu Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Buah Hati yang didirikan pada bulan April 1996.
PROFIL TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU BUAH HATI
Sekolah ini diberi nama Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Buah Hati dengan harapan sekolah ini dapat dijadikan tempat untuk membina dan mendidik anak-anak agar menjadi orang yang sholeh/sholehah, bertaqwa dan menjadikannya sebagai sarana bagi anak-anak kita untuk belajar dengan penuh ceria dalam usaha menggapai cita dan ridho Allah SWT.
TKIT Buah Hati berada di bawah naungan Yayasan Buah Hati Harapan Umat Jakarta dengan Akta Notaris Jhon Edy Rahman, SH. M.Kn. No.9 pada tanggal 24 Maret 2009 dan sudah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM No. AHU – 124. AH. 01. 04. Tahun 2011.
Sekolah ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bersekolah di sekolah ini dengan harapan pada tahun-tahun mendatang sistem pembayaran biaya sekolah adalah dengan menggunakan sistem subsidi silang sehingga bagi murid yang orang tuanya tidak mampu juga bisa bersekolah di sekolah ini dengan biaya rendah sesuai dengan kemampuan orang tua murid.
Bagi orang tua murid yang memiliki kemampuan dapat membayar biaya sekolah sesuai dengan standar atau bahkan lebih yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Diharapkan dengan cara tersebut dapat membantu meringankan beban orang lainyang memerlukan bantuan.
VISI Sekolah
Mewujudkan Generasi Robbani yang MANDIRI, CERDAS, dan CERIA
MISI Sekolah
1. Menanamkan aqidah ke-Islaman.
2. Membentuk kepribadian teladan.
3. Membiasakan beribadah dengan ikhlas.
4. Mengembangkan potensi anak sesuai bakat alaminya.
5. Mengedepankan kematangan emosional dan kemandirian.
6. Mempersiapkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
TUJUAN TKIT BUAH HATI
1. Mewujudkan pola pendidikan yang integral antara konsep pendidikan umum dan
agama yang diaplikasikandalamsetiap proses pembelajaran.
2. Berusaha membentuk kepribadian yang berlandaskan kepada Aqidah Shahihah
(Keyakinan yang benar ) dan Akhlaq Karimah ( Perilaku yang mulia ).
3. Melatih dan membiasakan siswa untuk hidup mandiri.
PROGRAM
1. Kegiatan Pembelajaran
Bermain sambil belajar, yaitu mengeksplorasi tujuh aspek perkembangan anak (agama, kognitif, bahasa, seni, motorik, social emosi dan kemandirian) dengan berbagai permainan, guru merupakan fasilitator dan pendamping anak-anak dalam bermain menemukan pengetahuan.
2. Kegiatan Ibadah
Membiasakan berwudhu, adzan, sholat dhuha, shaum ramadhan, membaca Al-Qur’an dan muroja’ah harian (surat-surat pendek, do’a-do’a keseharian dan hadits).
3. Kunjungan Pendidikan
Proses pembelajaran dengan pengalaman langsung sesuai tema permainan.
4. Kegiatan Hari Besar Islam dan Nasional
Memperingati, merayakan, dan mengenalkan hari-hari besar dengan kegiatan khusus yang menyenangkan.
5. Sosialisasi dan Kemandirian
Anak-anak diperkenalkan dengan berbagai lomba dan partisipasi di masyarakat (pawai dan bakti sosial) tanpa didampingi Ayah dan Bunda.
6. Sumber Daya Manusia
SDM yang mendampingi anak-anak dengan kesabaran, kelembutan, kasih sayang, dan berpengalaman, lulusan : PPGTK, UNJ, UI, UNINDRA. Ratio 15 anak : 1 guru/kelas
7. Waktu Kegiatan Pembelajaran
Senin s/dkamis jam:07.30-11.30 WIB, Jum’at jam 07.30-10.00 WIB
SISTEM PENDIDIKAN
1. Menggunakan system sentra berkolaborasi dengan Multiple Intellegences Research (MIR) di mana siswa diberikan proses pembelajaran berdasarkan tema per bulan yang terdiri dari sentra ibadah, sentra persiapan, sentra rancang bangun, sentra eksplorasi, sentra imajinasi, sentra kreasi.
2. Kurikulum Terpadu, yaitu keterpaduan kurikulum IGTK yang diperkaya dengan kurikulum Departemen Agama.
3. Integral Learning, yaitu pembelajaran dengan melakukan kunjungan dan interaksi langsung ke objek bersangkutan.
4. Pengenalan teknologi informasi dan komunikasi sejak dini.
KURIKULUM
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diperkaya secara inovatif dengan eksplorasi permainan, dan dilandasi dengan nilai-nilai Islam.
PROGRAM KEMAMPUAN KECERDASAN SPIRITUAL
1. Penerapan Akhlaq karimah
2. Praktek Ibadah
3. Penguatan Aqidah
4. Hafalan doa keseharian
5. Hafalan Juz amma danayat-ayat pilihan
6. Hafalan hadits pilihan
7. Baca tulis huruf arab dengan pendekatan metode utsmani
8. Manajemen diri islami melalui pembiasaan perilaku anak didik di sekolah